Sering Dilanda Banjir Tahunan, BPBD Kukar Normalisasi Sungai Belayan Sebagai Solusi

Foto: Surutnya Sungai Belayan, Sedimen yang semakin membuat dangkal sungai. (Ist).

Kukar, Prediksi.co.id- Keresahan warga Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Langsung ditindak lanjuti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kukar. Keluhan masyarakat ini terkait banjir tahunan yang selalu melanda daerah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kukar, Setianto Nugroho Aji menuturkan banjir ini telah menjadi permasalahan yang selalu datang bagi warga di sejumlah desa, terdapat empat desa yang terdampak, yakni Desa Muai, Desa Bukit Layang, Desa Kelekat dan Long Beleh Halok yang menjadi langganan banjir tahunan.

Walaupun ini merupakan banjir tahunan, Pemkab Kukar melalui BPBD terus mencari upaya penanganan, salah satunya akan melakukan pembersihan dan normalisasi aliran Sungai Belayan sesegera mungkin.

Setianto Nugroho Aji menerangkan  normalisasi Sungai Belayan Kukar bertujuan untuk mengurangi dampak banjir yang sering melanda pemukiman warga di sepanjang sungai tersebut. Karena sungai tersebut dianggap menjadi salah satu penyebab utama banjir akibat pendangkalan di beberapa titik

Sebelumnya diberitakan, kondisi Sungai Belayan di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, semakin kritis akibat sedimentasi yang terus menumpuk, mengganggu kehidupan sehari-hari warga. 
Banjir kini lebih sering melanda permukiman yang sebelumnya aman, memicu keluhan dari masyarakat yang mengandalkan sungai sebagai jalur transportasi dan sumber penghidupan. 


Situasi ini mendesak warga untuk meminta tindakan normalisasi segera dari pemerintah

Tingginya sedimentasi di sungai ini membuat aliran air terganggu, sehingga berpengaruh besar pada kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
Ferdy Kepala Urusan Umum Desa Kelekat, mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di daerahnya semakin sering dan parah akibat sedimentasi di Sungai Belayan. 

Biasanya, daerah yang lebih tinggi tidak pernah kena banjir. Tapi sekarang, setiap hujan, permukiman kami juga ikut tergenang. 
"Setelah kami periksa, ternyata penyebabnya adalah tingginya endapan lumpur di sungai," ungkapnya, Minggu 22 September 2024. (Adv/Di/Le).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama