Samarinda — Dalam perhelatan Pilwali Samarinda kali ini, situasi terasa berbeda dan unik. Meskipun tidak ada kompetitor yang muncul, hal ini tidak menyurutkan harapan agar pemilihan tetap berjalan dengan baik dan tertib.
"Situasi ini memang unik," ujar Joha, salah satu tokoh masyarakat dan juga Anggota DPRD Kota Samarinda terpilih 2024-2029. Ia menegaskan bahwa meskipun tanpa kompetisi ketat, penting bagi proses demokrasi tetap menjaga integritasnya. Joha berharap bahwa meski tanpa lawan politik yang bersaing, Pilwali Samarinda dapat menciptakan suasana masyarakat yang tentram dan damai.
Situasi politik dalam Pilwali Samarinda kali ini istimewa. Hanya pasangan petahana Andi Harun dan Saefuddin Zuhri yang maju sebagai kandidat, tanpa adanya kompetitor. Kondisi ini, menurut Joha, mencerminkan kinerja positif wali kota saat ini.
“Kita tidak bisa menafikan bahwa kinerja Wali Kota Samarinda sangat baik, sehingga para calon lain mungkin berpikir dua kali untuk bersaing,” ujar Joha saat ditemui di DPRD Samarinda, Selasa (17/9/2024). Meski demikian, ia menegaskan pentingnya agar pemilihan tetap berjalan sesuai aturan dan demokrasi tetap terjaga.
Joha juga menekankan bahwa setiap calon yang mencalonkan diri harus mematuhi aturan yang ada, terutama terkait cuti saat masa kampanye. "Jika Pilwali ini tetap menggunakan aturan PKPU (Peraturan KPU), maka setiap calon yang telah ditetapkan wajib mengambil cuti. Pada masa cuti, mereka tidak boleh menggunakan fasilitas negara, termasuk kendaraan dinas," jelasnya.
Ia berharap, meski tanpa adanya persaingan yang ketat, proses Pilwali Samarinda dapat berjalan dengan baik, tertib, dan damai. “Kita harap Samarinda bisa menjadi contoh bagaimana sebuah kontestasi politik tetap bisa berjalan secara baik dan tertib, meski tanpa kompetitor,” tutup Joha.(Adv/Di/Le)
Posting Komentar