Miris, SD Negeri 020 Samarinda: Sekolah di Tengah Kota yang Terlupakan



Samarinda, Prediksi.co.id – Hujan deras pada Jumat (28/9) membawa lebih dari sekadar air bagi SD Negeri 020 Samarinda. Sebuah video yang merekam momen memilukan di sekolah dasar itu memperlihatkan seorang guru dan siswa terdiam di tengah ruang kelas yang tergenang. Atap bocor, dinding kayu lapuk, dan lantai yang basah menggambarkan kondisi sekolah yang tak layak untuk belajar. Di balik gemuruh hujan, terlihat jelas: pendidikan, yang seharusnya menjadi jembatan masa depan, terhenti sejenak karena kondisi yang sangat memprihatinkan.


SD Negeri 020 terletak di Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, hanya beberapa kilometer dari pusat kota. Namun, kondisi sekolah ini seakan jauh dari perhatian. Atap yang bocor saat hujan bukan hanya melambangkan fisik bangunan yang rapuh, tetapi juga rapuhnya janji untuk memberikan pendidikan layak bagi setiap anak di Samarinda.



Anggota DPRD Samarinda, Viktor Yuan, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya saat melihat kondisi SD 020. Ia segera menghubungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda untuk meminta tindakan cepat.


“Sungguh menyedihkan, di Samarinda yang sedang giat membangun, masih ada sekolah dengan kondisi seperti ini. Pendidikan seharusnya menjadi prioritas utama. Ini bukan hanya tentang atap bocor, tetapi tentang masa depan anak-anak kita yang terancam terganggu,” ujar Viktor dengan nada prihatin.


Viktor menekankan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, dan melihat kondisi SD 020, ia merasa ada yang terabaikan. “Saya akan segera bawa masalah ini ke rapat DPRD. Kita harus bertindak cepat. Anak-anak ini tak boleh lagi belajar di bawah atap yang bocor,” tambahnya dengan nada tegas.


Kepala SD Negeri 020, Hadijah, turut merasakan frustrasi yang sama. Sejak akhir 2022, ketika dirinya pertama kali menjabat, kondisi sekolah sudah memprihatinkan. Upaya perbaikan hanya sebatas tambal sulam dengan menggunakan plywood, namun dinding sekolah yang dimakan rayap kembali rusak dalam waktu singkat.


“Dinding sekolah ini sudah tembus, kalau tidak ditambal, dari dalam kelas bisa langsung melihat keluar. Saya hanya bisa berharap ada bantuan segera untuk sekolah ini,” tutur Hadijah dengan nada haru. Bagi Hadijah, setiap hari di sekolah ini adalah perjuangan untuk memastikan anak-anak tetap bisa belajar, meskipun bangunan sekolah terus memburuk.



Kisah SD Negeri 020 adalah gambaran nyata bahwa pendidikan yang layak masih menjadi impian bagi sebagian anak di Samarinda. Di tengah hiruk-pikuk pembangunan kota, ada sekelompok anak yang berjuang belajar di ruang kelas yang tidak aman. Mereka datang ke sekolah setiap hari, membawa harapan, meskipun kondisi sekolah mematahkan semangat mereka sedikit demi sedikit.


Masyarakat berharap, kondisi ini dapat segera diatasi oleh pemerintah. Sekolah bukan sekadar bangunan fisik, tetapi tempat di mana mimpi anak-anak tumbuh. Setiap anak berhak atas tempat yang layak untuk belajar, bermimpi, dan berharap. SD Negeri 020 adalah pengingat bagi kita semua bahwa masih banyak yang harus diperbaiki, tidak hanya dalam hal infrastruktur, tetapi juga dalam komitmen kita terhadap pendidikan anak-anak kita.


Anak-anak di SD Negeri 020 Samarinda menanti dengan sabar—menunggu bantuan, menunggu perhatian, menunggu janji bahwa pendidikan adalah hak yang seharusnya mereka dapatkan tanpa harus dihantui kekhawatiran tentang hujan yang menembus atap kelas mereka. (Adv/Di/Le)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama