Atasi Banjir, Angkasa Jaya Dukung Pembongkaran SKM

Samarinda - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah melakukan pembongkaran mandiri bangunan di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segmen Jembatan Ruhui Rahayu-Jembatan Gelatik, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang beberapa waktu lalu.

Program itu merupakan upaya pengendalian banjir di Samarinda. Dengan mengurai permasalahan dari hilir, yaitu sungai. Merespon hal itu Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya menyatakan dukungan penuhnya terhadap pembongkaran rumah-rumah warga yang berada di sepanjang SKM segmen Jalan Ruhui Rahayu-Gelatik. 

Ia menilai langkah ini diambil Pemerintah Kota Samarinda dalam rangka normalisasi lahan sungai guna menata kawasan tersebut menjadi lebih rapi dan nyaman. 

Angkasa Jaya menjelaskan bahwa total rumah yang terdampak di segmen Ruhui Rahayu-Gelatik mencapai 151 unit yang telah dibongkar secara mandiri oleh pemiliknya. 

"Selain itu, terdapat 53 rumah di segmen Gelatik yang masih menunggu pembayaran kompensasi. Rumah-rumah tersebut belum dibayar, tetapi kami berharap prosesnya segera diselesaikan,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah telah merencanakan pembiayaan dari Badan Wilayah Sungai (BWS) dan juga dana pendamping dari Pemda untuk penurapan sungai setelah pembongkaran selesai. 

"Setelah pembongkaran dan penurapan selesai, kawasan ini akan dijadikan ruang terbuka hijau. Nantinya akan dibangun zona pengamanan badan sungai dan fasilitas publik seperti jogging track dan taman, jadi tidak akan ada lagi bangunan hunian di sepanjang pinggir sungai tersebut,” jelasnya.

Meski begitu, Angkasa Jaya mengakui bahwa keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) bisa menarik pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di atas zona pengamanan badan sungai tersebut.

"Pemerintah tidak akan menyiapkan zona untuk PKL sekarang ini, kita harus melihat perkembangan ke depannya dulu, jika ternyata ada interaksi yang baik antara pedagang dan masyarakat, barulah pemerintah akan menyiapkan fasilitas yang diperlukan. Namun, untuk tahap awal, kita fokus pada pengembangan RTH saja,” tutupnya. (Adv/Di/Le)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama