Samarinda, Prediksi.co.id- Penanganan kemiskinan ekstrim di Kota Samarinda terus jadi sorotan Komisi IV DPRD Samarinda. Untuk mewujudkan hal itu Komisi Iv mengupas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui hearing bersama Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) di Kantor DPRD Samarinda, Rabu (5/6/2024).
Ketua Komisi IV, Sri Puji Astuti mengungkapkan, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang masuk ke dalam golongan kemiskinan ekstrem saat ini sebanyak 989. Namun, sebagian besar dari jumlah tersebut bukanlah warga asli Kota Samarinda.
"Ternyata kebanyakan dari mereka itu bukan warga Kota Samarinda, jadi pendatang-pendatang yang memang belum memiliki KTP Kota Samarinda,"ungkapnya.
Pun, secara kriteria sebenarnya warga Kota Samarinda dinilai tidak masuk dalam golongan kemiskinan ekstrem. Penilaian ini dinyatakan Puji ketika Komisi IV usai melakukan kunjungan kerja ke Depok, Jawa Barat.
Puji melihat, Depok memiliki luas wilayah dan warga lebih kecil dibandingkan Kota Samarinda. APBDnya juga lebih kecil. Namun di Depok tidak memiliki kemiskinan ekstrem.
"Di sana tidak ada miskin ekstrem, yang ada adalah rentan miskin,"sambungnya.
Seharusnya Kota Samarinda juga bisa demikian. Karena rata-rata warga Kota Samarinda menggunakan listrik berkekuatan di atas 400 Kwh, UMR Kota Samarinda juga sudah di angka Rp 3,3 juta, air bersih juga menggunakan air galon.
"Jadi sebenarnya kalau kita mau jujur, kita sebenarnya nggak punya yang miskin itu. Di Kota Samarinda adalah warga-warga pendatang yang memang tidak punya rumah, tidak punya pekerjaan. Tapi kan itu juga tidak bisa dibiarkan," tandasnya. (Adv/Em/Le)
Posting Komentar