Samarinda, Prediksi.co.id- Pembangunan Terowongan di Jalan Sultan Alimuddin Sambutan Kota Samarinda yang digagas oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun terus mendapatkan sorotan.
Salah satunya Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra. Ia mengungkapkan keraguannya terhadap kualitas pembangunan Terowongan tersebut.
Keraguan ini muncul setelah beberapa waktu lalu, pihaknya memanggil kontraktor untuk mempresentasikan pengalaman mereka dalam membangun terowongan serupa di Indonesia.
"Kami meminta kontraktor menunjukkan daerah mana saja yang pernah mereka bangun terowongan seperti ini di Indonesia. Mereka menunjukkan proyek di Jawa Tengah, tetapi itu jalurnya kereta api," jelas Samri.
Samri menyatakan keraguannya terhadap keamanan Terowongan Samarinda ketika nanti digunakan oleh pengendara. Ia menilai bahwa perbedaan kondisi tanah di Jawa dan Kalimantan sangat jauh, yang dapat mempengaruhi stabilitas terowongan.
"Kalau membandingkan Jawa dan di sini sangat jauh berbeda. Jawa itu tanahnya keras sedangkan kita di sini tanahnya labil dan mudah longsor," ungkapnya.
Kekhawatirannya pun semakin diperkuat dengan pertimbangan biaya operasional terowongan. Menurutnya, biaya operasional untuk lampu dan blower yang harus menyala 24 jam akan jauh lebih mahal dibandingkan opsi lain, seperti pemotongan gunung atau pembangunan flyover.
"Misalnya, biaya awal untuk membangun terowongan ini lebih murah, tetapi biaya berkelanjutannya sangat mahal. Lampu dan blower harus menyala 24 jam, dan itu bukan biaya yang sedikit serta harus dibayar tiap bulan," paparnya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap agar Pemerintah Kota Samarinda dapat mempertimbangkan kembali opsi lain untuk pembangunan terowongan, guna memastikan keamanan dan keberlanjutan mega proyek tersebut.
"Opsi yang paling tepat sebenarnya adalah pemotongan gunung atau pembangunan flyover, meskipun opsi ini ditolak karena dianggap lebih mahal dalam proses pembangunannya," tandasnya.(Adv/Di/Le)
Posting Komentar