Samarinda, Prediksi.co.id- Samarinda beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang pesat baik dari segi infrastruktur maupun populasi. Melihat perkembangan ini, masyarakat merasa bahwa peningkatan kualitas fasilitas umum, terutama penerangan jalan, sangat penting untuk ditingkatkan.
Berdasarkan usulan yang diutarakan oleh warga, Dinas Perumahan dan Permukiman Samarinda mengungkapkan perlunya mengadakan sekitar 13.000 lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) untuk dipasang di jalan lingkungan atau kawasan permukiman. Untuk merealisasikan usulan ini, diperlukan dana yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp300 miliar.
Terkait dengan usulan tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda menekankan bahwa Pemerintah Kota harus memberi prioritas anggaran untuk pengadaan lampu PJU. Menurut DPRD, ini adalah aspirasi yang muncul langsung dari masyarakat sehingga patut diberikan perhatian khusus. Pernyataan tersebut tercantum dalam rekomendasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Samarinda Tahun 2023 yang disahkan dalam Rapat Paripurna Internal pada Rabu (15/5/2024).
Pada tahun 2023, urusan perumahan dan permukiman di Kota Samarinda telah dialokasikan dana sebesar Rp99,294 miliar. Hingga akhir tahun, realisasi anggaran ini mencapai Rp88,349 miliar atau sekitar 88,97% dari total anggaran. Meskipun capaian ini cukup tinggi, masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah penyediaan lampu PJU yang dinilai bisa ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
DPRD Samarinda merekomendasikan agar Pemerintah Kota Samarinda, melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Teknis Dinas Perkim, berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Bankaltimtara untuk mendapatkan dukungan dana tambahan. Dana CSR dari Bankaltimtara diharapkan bisa digunakan sebagai solusi pendanaan pengadaan lampu PJU tersebut. Hal ini tentunya bisa meringankan beban anggaran Pemerintah Kota sekaligus mempercepat proses pemasangan lampu di tiap kawasan yang membutuhkan.
Selain masalah pendanaan, DPRD Samarinda juga menyoroti pentingnya keselamatan tenaga kerja yang akan melakukan pemasangan lampu PJU tersebut. Mereka merekomendasikan agar para pekerja, terutama yang bekerja dengan risiko tinggi, diberikan bantuan jaminan kesehatan tenaga kerja. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat dilakukan dengan aman dan efisien tanpa mengabaikan kesehatan dan keselamatan pekerja.
Pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di berbagai kawasan permukiman memiliki banyak manfaat. Selain meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga, keberadaan lampu jalan juga bisa mengurangi tingkat kejahatan serta kecelakaan di malam hari. Dengan jalan-jalan yang terang benderang, mobilitas warga menjadi lebih aman dan nyaman.
Dukungan masyarakat terhadap proyek ini sangat besar, terutama karena banyak warga yang merasa bahwa lampu jalan di lingkungannya masih minim atau bahkan belum ada sama sekali. Kehadiran lampu PJU dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat institusi sosial dalam sebuah komunitas. Lingkungan yang aman dan teratur juga menjadi faktor pendukung bagi terciptanya kawasan yang lebih berkembang.
Namun, pelaksanaan proyek ini tentu tidak tanpa tantangan. Selain masalah biaya yang cukup besar, koordinasi antar seluruh pihak yang terlibat juga harus benar-benar diperhatikan. Penggunaan dana CSR dari Bankaltimtara, misalnya, harus melalui berbagai prosedur dan kesepakatan yang melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, kerjasama yang baik antar instansi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menyukseskan proyek ini.
Transparansi juga menjadi kunci penting dalam menjalankan proyek sebesar ini. Masyarakat harus mendapatkan informasi yang jelas mengenai bagaimana anggaran akan digunakan, jadwal pelaksanaan proyek, serta siapa saja yang terlibat dalam pengawasan dan pelaksanaan proyek. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan instansi terkait dapat terus terjaga.
Selain itu, pemerintah juga perlu memikirkan solusi jangka panjang bagi penyediaan lampu PJU. Misalnya dengan menggunakan teknologi energi terbarukan seperti lampu bertenaga surya. Hal ini selain menghemat biaya operasional jangka panjang juga ramah lingkungan. Teknologi ini dapat mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional yang bisa sangat mahal.
Di sisi lain, peran aktif masyarakat tidak bisa diabaikan. Partisipasi mereka dalam pengawasan dan pemeliharaan lampu PJU juga sangat penting. Pengadaan lampu jalan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh komponen masyarakat. Dengan demikian, keberlangsungan dan manfaat dari lampu PJU ini bisa dirasakan dalam jangka panjang.
Kesimpulannya, kebutuhan untuk mengadakan sekitar 13.000 lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Samarinda adalah suatu hal yang mendesak dan perlu diberi prioritas utama oleh pemerintah. Mengingat kebutuhan anggaran yang besar, kolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti Bankaltimtara serta partisipasi masyarakat menjadi kunci sukses proyek ini. Dengan pelaksanaan yang tepat dan transparan, serta memperhatikan keselamatan tenaga kerja yang terlibat, proyek ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Samarinda secara signifikan. (Adv/Di/Le).
Posting Komentar