Samarinda, Prediksi.co.id- Ratusan masa yang terdiri dari buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Komura bersama istri dan anak-anak mendatangi Kantor Bea dan Cukai Samarinda. Hal ini merupakan bentuk keresahan karena selama 4 bulan ke belakang tidak ada pekerjaan bongkar muat Ship to Ship (STS) di perairan Muara Berau.
Ditengarai ini adalah buntut dari kebijakan yang tak pernah melibatkan pihak Komura, efeknya 1.150 buruh tak berpenghasilan. Merugikan buruh.
TKBM Komura Samarinda bersama Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) bersatu menyuarakan aspirasinya. Kamis (7/3/2024).
Pihaknya menuntut kepala Bea Cukai Samarinda untuk mengembalikan aktivitas STS yang sekarang dilakukan di perairan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara ke STS Muara Berau, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Karena STS Muara Berau merupakan wilayah kepabeanan yang ditunjuk pemerintah pusat dalam kegiatan ekspor. Bukan di Muara Jawa.
Pamilianto sekretaris koperasi Komura Samarinda menjelaskan jika hingga saat ini para buruh yang bernaung di Komura tidak memiliki penghasilan, jumlahnya 1.150 anggota yang pastinya mereka juga kepala keluarga, ada banyak yang menggantungkan hidup dari pekerjaan ini.
"Padahal sudah jelas, aktivitas kepabeanan yang sesuai aturan itu ada di Muara Berau, kenapa masih beraktivitas di Muara Jawa. Hal ini sudah jelas tidak sesuai, ada apa? Pihak kami juga tidak dilibatkan dalam prosesnya," bebernya.
Aksi demo, kata Pamilianto, tidak akan berhenti disini, aksi susulan pun bisa dilakukan kembali dengan jumlah yang lebih besar jika Bea Cukai tidak mendengarkan keresahan dan aspirasi para buruh.
Apalagi, jika Bea Cukai Samarinda tidak dapat memberikan kepastian atas solusi. Bahkan, para buruh berencana akan menutup jalan ekspor dan impor di muara Jawa jika persoalan ini dibiarkan berlarut larut.
"Hari Kamis depan (14/3/2024), sudah ada hasil, kami siap menunggu. Jika tidak maka kami akan turun dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi ," ujar Pamilianto.
Nurtjahjo Budidananto Kepala Bea Cukai Samarinda menerangkan jika dari hasil diskusi, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait membahas persoalan tersebut lebih mendalam.
"Ini sifatnya urgent, jadi kami harus komunikasikan segera dengan pimpinan agar aktivitas di Muara Berau dapat berlangsung kembali," ungkapnya.
Pihaknya memastikan dalam waktu sepekan ke depan dapat memberikan keputusan kepada para perusahaan bongkar muat (PBM).
"Semoga hasilnya lebih cepat dari apa yang kami targetkan,"pungkasnya. (Di/Le)
Posting Komentar