Samarinda, Prediksi.co.id - Peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 menjadi Kaltim berpotensi lebih besar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini pun menjadi sorotan dari parlemen Karang Paci --sebutan DPRD Kaltim --.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin, memberikan apresiasi terhadap pemerintah provinsi Kaltim,
Anggaran yang awalnya diprediksi hanya di angka Rp14 triliun saja, malah berhasil mencapai angka Rp25 triliun. Namun, bukannya tak ada tantangan, ini yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Kaltim.
Pria yang akrab disapa Saleh ini menuturkan ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan pemerintah agar pemanfaatan anggaran yang besar ini bisa digunakan lebih efektif untuk kemajuan Provinsi Kaltim.
lonjakan ini, menurutnya akan menciptakan peluang besar terhadap pembangunan dan peningkatan layanan publik di Bumi Etam.
Selain perbaikan sarana prasarana (sapras), peningkatan SDM di Kaltim ini juga harus diperhatikan. Mengapa demikian, karena Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia sudah berpindah ke Kaltim. Sehingga, pemerintah harus fokus pada Dunia Pendidikan.
"Tentu, pemerintah harus lebih konsen pada sektor pendidikan, karena melalui pendidikan berkualitas cara kita untuk meningkatkan SDM di Bumi Etam," jelasnya.
Diakuinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memegang peran kunci dalam hal ini. Akan tetapi, ia berpendapat bahwa semua stakeholder terkait juga perlu memberikan kontribusi untuk memperkuat SDM.
"Saya pikir beberapa stakeholder lainnya juga harus memberikan kontribusi terkait dengan penguatan SDM itu," terangnya.
Meskipun APBD Kaltim mengalami lonjakan yang signifikan, penting untuk memastikan bahwa realisasi anggaran berjalan efisien. Salehuddin mencatat, terkadang realisasi anggaran di beberapa perangkat daerah di Kaltim masih rendah, terutama di perangkat daerah yang memiliki alokasi anggaran besar.
"Sebagai contoh, dinas pendidikan, itu hanya mencapai progress realisasi anggaran sekitar 40-45 persen setahu saja, pastinya realisasi ini belum mencapai 50 persen," paparnya.
Capaian realisasi anggaran yang masih kecil ini dirasa Salehuddin, menjadi tantangan yang besar bagi pemerintah. Sebab, waktu tersisa beberapa bulan saja. Perlu percepatan dalam realisasi anggaran Kaltim untuk menghindari terjadinya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa), akibat ketidakmampuan perangkat daerah dalam merealisasikan anggaran. (Di/Le/Adv)
Posting Komentar