Kutai Kartanegara, Prediksi.co.id- UMKM dikenal telah teruji menjadi penyelamat ekonomi bangsa, apalagi saat hantaman badai Covid-19 melanda beberapa tahun lalu.
Dari data disperindagkop Kukar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kutai Kartanegara yang tersebar di 20 kecamatan, sebanyak 11.810 (UMKM).
Di Kukar, selama periode kepemimpinan Edi - Rendi kepedulian terhadap pelaku UMKM cukup tinggi, fakta tersebut dapat ditunjukan melalui kegiatan Kukar Kaya Festival.
Berbagai macam kegiatan acara di tingkat kecamatan, yang mendatangkan artis ibu kota, serta menampilkan tarian budaya kearifan lokal. Membuat pegiat UMKM di Pelosok desa semakin meningkat drastis.
"Kita lihat efek dari program Kukar Kaya Festival misalnya, ada banyak pelaku usaha di Kecamatan-kecamatan yang terbantukan", terang Rahmat Wakil Ketua Bidang UMKM dan Ketenaga Kerjaan PDI Perjuangan Kutai Kartanegara.
Program pengendalian inflasi juga terlihat, bantuan subsidi sarana prasarana usaha terus di dorong melalui Disperindakop Kukar.
Selain itu, permodalan bagi pelaku UMKM juga dipermudah dengan kehadiran Program Kredit Kukar Idaman (KKI). Saat ini program tersebut sudah tembus Rp 8 miliar.
Angka tersebut berhasil memberi manfaat bagi 530 pelaku usaha di Kukar. Program ini sudah berjalan sejak Oktober 2021 bekerja sama dengan Bankaltimtara.
Tujuan dari Program KKI ialah untuk masyarakat yang mau memulai usaha. Sehingga mereka tidak terjebak pada rentenir-rentenir yang bisa memberatkan dengan nilai bunga tinggi
Dukungan kemandirian pelaku usaha juga di dorong melalui sektor perikanan, yakni Poklahsar (Kelompok Pengolah dan Pemasar Ikan) yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
Belum lagi, awal Mei 2023, di era pemerintahan Edi-Rendi, pemrintah gencar memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Kelompok Budidaya Perikanan (Pokdakan).
Bantuan ini merupakan bagian dari realisasi Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2022-2026.
Selama lima tahun ke depan, setidaknya 25 ribu nelayan produktif akan menjadi sasaran penerima bantuan.
Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Kukar, pada 2021, sekitar 7.000 nelayan dan pembudidaya telah menerima manfaat dengan anggaran lebih dari Rp 130 miliar.
Pada 2022, anggaran sebesar Rp 180 miliar dialokasikan untuk memberikan manfaat kepada 8.500 nelayan dan pembudidaya.
Sementara itu, pada 2023, tersedia anggaran sebesar Rp 219 miliar untuk 9.500 nelayan di seluruh Kukar.
Bahkan dalam pantauan PDI Perjuangan, inovasi juga terus dilakukan, terobosan-terobosan dalam memfasilitasi digitalisasi pemasaran pemkab terus lakukan.
"Bahkan kami dalam kepengurusan mendapat instruksi langsung dari Ketua DPC PDI Perjuangan Kukar yang juga sebagai Bupati Kutai Kartanegara untuk dapat membantu memfasilitasi program di tengah-tengah rakyat," jelas Rahmat.
Tentu ini kabar yang sangat positif, kepemimpinan Edi - Rendi semakin dirasakan di tengah rakyat, kebersamaan yang cukup baik ini akan dikawal untuk dapat di lanjutkan ke depan. (Di/Le)
Posting Komentar