Samarinda, Prediksi.co.id – Kasus stunting atau gizi buruk masih menjadi konsen, Baik pemerintah maupun legislatif. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,7 miliar.
Hal tersebut juga mendapat respon dari Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Dapil Kota Samarinda Ananda Emira Moeis. Dirinya memberikan apresiasi ke pemprov Kaltim dalam percepatan pencegahan kasus stunting di Bumi Etam.
Dirinya mengatakan, bukan hanya pemerintah provinsi saja yang konsen terhadap stunting. Namun, semua kabupaten/kota se-Kaltim turut ambil bagian dalam penanganannya.
“Masing-masing pemerintah kabupaten/kota juga bersama-sama bergotong royong menangani kasus stunting ini,” jelasnya, Minggu (26/3/2023).
Semangat gotong royong ini juga dilakukan seluruh elemen masyarakat, semua harus terlibat, ibu, orang tua, keluarga dan tetangga yang ada disekitar harus ikut terlibat. "Intinya, yang paling inti dulu yaitu keluarga. Saling bantu dan peduli memberikan makanan bergizi bagi anak,” terangnya.
Stunting, kata Nanda melanjutkan, menyangkut kualitas anak-anak generasi penerus bangsa, masa depan Kaltim dan Indonesia ada ditangan mereka. Tentu, ini juga menyangkut Indonesia Emas yang harus mempunyai SDM berkualitas bagus, harus dimulai dan ditata dari sekarang.
“Makanya saya suka di satu RT atau ibu-ibu dasar wisma itu ada yang masuk sebagai kelompok wanita tani. Diperkarangan atau halaman rumahnya itu, mereka menanam sayur dan buah. Setiap saya tanya apakah ini dijual, mereka jawabnya enggak, justru ini sarana perbaikan gizi bagi anak-anak kita,” paparnya.
Ini contoh masyarakat yang kreatif. Stunting ini harus jadi atensi banyak orang, bukan hanya pemerintah saja. atau keluarga saja, tidak bisa. (Di/Le/ADV/DPRD Kaltim)
Posting Komentar