Samboja, Prediksi.co.id- Proyek Strategis Nasional Galian Pipa Gas Sanipah-Balikpapan (PT. Perusahaan Gas Negara/PT. PGN Solution) yang dikerjakan oleh pihak PT. Citra Panji Manunggal (PT CPM) di wilayah Kecamatan Samboja menjadi sorotan dan menuai kritik banyak pihak.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun menyampaikan telah mengetahui hal tersebut, ada dua aktifitas yang saling berbarengan, yakni perbaikan jalan dan penggalian pipa.
"Hal ini harus bersinergi, tak boleh salah satu kegiatan mengalahkan kegiatan yang lainnya, harus diperhatikan, jangan sampai nantinya longsor lagi jalannya, diperbaiki lagi jalannya, memperbaiki itu memakai uang rakyat, jadi sekali lagi harus diperhatikan,"tegasnya.
Salah satu tokoh Pemuda Pesisir, Rahmat Dermawan menjelaskan proyek pengerjaannya banyak melakukan pelanggaran, baik aspek sosial maupun Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3K).
"Di lokasi banyak kerusakan dan kerugian yang timbulkan, kemudian masyarakat menjadi korban. Saya meminta agar di evaluasi, jangan asal mengejar progres tapi penyelesaian di lokasi tidak tuntas,"terangnya.
Bekas galian, lanjut Rahmat juga begitu, merusak lingkungan dan banyak kendaraan amblas terguling, mengakibatkan kemacetan panjang. "Lalu siapa yang menanggung semua ini?"Sambungnya.
Aliansi Pemuda dan Masyarakat Samboja (APKASA) juga telah melakukan konsolidasi terbuka pada Senin (17/10/2022) bertempat di halaman Kantor Camat Samboja menghasilkan beberapa poin, diantaranya pihaknya mendukung Proyek Strategis Galian Pipa Gas Sanipah-Balikpapan, dalam hal penyerapan tenaga kerja lokal dan keberlangsungan pembangunan infrastruktur.
Namun, mengevaluasi dan menegur keras proses pekerjaan galian pipa gas yang kami anggap banyak menimbulkan dampak yang kurang baik bagi masyarakat Samboja.
Juga, mempertanyakan proses scanning sebelum galian, karena banyak menimbulkan dampak bocornya pipa PDAM dan putusnya kabel optic.
Selanjutnya, menuntut pelaksana kegiatan agar menuntaskan setiap titik galian pipa hingga pengerasan dan pembersihan sebelum berpindah ke titik selanjutnya,
Serta, mempertimbangkan lanjutan galian pipa gas rute Kuala-Sanipah, agar kembali ke planning awal yaitu tetap lewat dalam hutan bukan pinggiran jalan umum,
Koordinator konsolidasi terbuka, Alwi menuntut untuk segera diadakan pertemuan/koordinasi antara pihak Muspika, pelaksana kegiatan PT. CPM, PT PGN Solution, Pertamina Gas, Tokoh Masyarakat. Dalam hal ini dihadirkan pula HSE Manager PT. PGN Solution, HSE Manager PT. CPM, HSE Pertamina Gas.
"Apabila dalam kurun waktu 5x24 jam tidak ada tanggapan, maka kami APKASA akan menggelar Aksi Unjuk Rasa sebagai bentuk kekecewaan dan demi sebuah keadlian,"ungkapnya.
Posting Komentar